Nama : Liani Ida Lutfiyati
Nim : 123911061
Makul : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Rikza Chamami
Perjalananku..
Grobogan, Sabtu wage, 11 Desember
1993, pukul 20.00 terlahirlah bayi perempuan mungil nan cantik, dengan berat
2,7 kg, panjang 60 cm, lahir dirumah ditangani oleh mbak yani yang sekarang
bekerja di Jakarta, bayi tersebut diberi nama oleh orang tuanya Liani Ida
Lutfiyati. Pada bulan ke-10 setelah kelahirannya, dia sudah berlatih berjalan
dengan tertatih-tatih dibantu sang Ibu.
Liani Ida Lutfiyati merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara, adik pertamanya perempuan bernama Lutfiyatul
Khasanah, sekarang masih kelas X di MA YASU’A Pilangwetan, Kebonagung, Demak,
dia juga menempuh pendidikan non-formal di PPTQ ASNAWIYYAH. Sedangkan adik keduanya cowok bernama Maulana
Lukman Khakim, sekarang masih di sekolah dasar kelas III di SDN 1 Genengadal,
Toroh, Grobogan. Ayahnya bernama Suprapto dan ibunya bernama Tentrem Sri Minarsih, pekerjaan
mereka adalah Petani, tanaman yang sering di tanam adalah buah Melon. Biasanya
saat libur panjang seperti libur semester kemarin saya juga membantu mereka
disawah. Kami sekeluarga tinggal di Dudun Kedung, Desa Genengadal Rt 03/Rw 04,
Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Menginjak umur 5 tahun dia mulai
bersekolah ditaman kanak-kanak di desanya, di TK Dharma Wanita I Genengadal, di
taman kanak-kanak saya mempunyai kenangan yang tidak dapat saya lupakan, saat
naik ayunan, saya diayun teman sekencang-kencangnya hingga terjatuh dan saya
menangis. Menginjak umur 6 tahun saya mendaftar di sekolah dasar yang ada di
desa, yaitu di SDN I Genengadal, di kelas I saya sempat tidak naik kelas karena
belum bisa membaca dengan baik, di kelas VI saya juga mempunyai kenangan, saya dan
teman sebangku dijewer guru karena tidak bisa menjawab soal Matematika yang
diberikan oleh guru. Jadi di sekolah dasar saya selama 7 tahun.
Setelah lulus sekolah dasar saya
hidup jauh dari orang tua, nyantri di PPTQ ASNAWIYYAH Pilangwetan, sejak MTS
sampai MA saya sekolah sambil mondok. Di MTS saya mempunyai kenangan yang tak
terlupakan juga, di kelas VII saya pernah diminta guru untuk mengerjakan soal
Matematika di depan tetapi karena saya tidak bisa mengerjakan maka pantat saya
dipukul dengan sapu oleh guru, selain itu pada kelas IX saya juga mempunyai
kenangan, pada pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas saya lupa Nadhoman ayat-ayat
Al-Qur’an dan Hadits yang sudah dicatat, karena kesalahan itu kami satu kelas
dihukum berdiri didepan kelas.
Sedangkan di Madrasah Aliyah saya
mengambil jurusan IPS, saya mempunyai kenangan yang tidak bisa terlupakan, saya
mendapat peringkat pertama di kelas XI, disaat itu merupakan pertama kali Raport
saya diambilkan orang tua, biasanya diambilkan oleh mbak pondok, saya
benar-benar merasa senang, setelah mendapat peringkat, saya dibelikan Sepatu
karena kebetulan sepatu saya rusak dan dibelikan HP, itu adalah pertama kalinya
saya memegang HP karena sebelum-sebelumnya orang tua tidak memperbolehkan saya
memegang HP. Disaat itu juga saya menyadari bahwa kemampuan saya ada pada
pelajaran Ekonomi, setelah itu saya bertekat untuk kuliyah mengambil jurusan
Ekonomi.
Saya mempunyai dua hobi, membaca dan
menulis, di Pesantren saya mengembangkan hobi dengan sering menulis, karena
saya sering menulis akhirnya saya dilantik sebagai Crew Mading El-Fatah di PPTQ
ASNAWIYYAH. Setiap bulan Crew mading harus mengeluarkan terobosan-terobosan
karya yang baru, tentunya yang tidak membosankan bagi pembaca, selain menjadi
crew mading saya juga menjadi petugas perpustakaan Bait Al-HIKMAH yang dibuka
pada pagi hari setelah ngaji dan malam pada waktu belajar bersama-sama, Teater
Semut yang diadakan sebelum liburan
sekolah dan liburan pondok, selain itu saya juga mengikuti kepengurusan LKP3A,
LKP3A dilakukan setiap setahun sekali setiap pendaftaran santri baru, LKP3A
sebenarnya tidak beda jauh dengan MOS atau OPAK.
Ditahun 2012 saya lulus Madrasah
Aliyah dan boyong dari Pesantren, saya mendaftar di IAIN WALISONGO SEMARANG
yang sekarang menjadi UIN WALISONGO SEMARANG, saya mendaftar dijurusan PGMI,
PGMI merupakan satu-satunya jurusan yang saya pilih karena orang tua
menginginkan saya menjadi guru SD atau MI. Alhamdulillah saya diterima, walau
itu tidak seperti yang saya inginkan, tetapi saya berusaha menjalani semuanya
dengan sungguh-sugguh. Difikiran saya terbesit, orang tua tidak mungkin
menjerumuskan anaknya sendiri kejalan yang salah. Dan sampai sekarang saya
semakin bersemangat, saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh dan tidak akan
mengecewakan kedua orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar