Selasa, 31 Maret 2015

Perjalananku..


Nama : Liani Ida Lutfiyati
Nim : 123911061
Makul : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Rikza Chamami
Perjalananku..


Grobogan, Sabtu wage, 11 Desember 1993, pukul 20.00 terlahirlah bayi perempuan mungil nan cantik, dengan berat 2,7 kg, panjang 60 cm, lahir dirumah ditangani oleh mbak yani yang sekarang bekerja di Jakarta, bayi tersebut diberi nama oleh orang tuanya Liani Ida Lutfiyati. Pada bulan ke-10 setelah kelahirannya, dia sudah berlatih berjalan dengan tertatih-tatih dibantu sang Ibu.
Liani Ida Lutfiyati merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, adik pertamanya perempuan bernama Lutfiyatul Khasanah, sekarang masih kelas X di MA YASU’A Pilangwetan, Kebonagung, Demak, dia juga menempuh pendidikan non-formal di PPTQ ASNAWIYYAH.  Sedangkan adik keduanya cowok bernama Maulana Lukman Khakim, sekarang masih di sekolah dasar kelas III di SDN 1 Genengadal, Toroh, Grobogan. Ayahnya bernama Suprapto dan  ibunya bernama Tentrem Sri Minarsih, pekerjaan mereka adalah Petani, tanaman yang sering di tanam adalah buah Melon. Biasanya saat libur panjang seperti libur semester kemarin saya juga membantu mereka disawah. Kami sekeluarga tinggal di Dudun Kedung, Desa Genengadal Rt 03/Rw 04, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Menginjak umur 5 tahun dia mulai bersekolah ditaman kanak-kanak di desanya, di TK Dharma Wanita I Genengadal, di taman kanak-kanak saya mempunyai kenangan yang tidak dapat saya lupakan, saat naik ayunan, saya diayun teman sekencang-kencangnya hingga terjatuh dan saya menangis. Menginjak umur 6 tahun saya mendaftar di sekolah dasar yang ada di desa, yaitu di SDN I Genengadal, di kelas I saya sempat tidak naik kelas karena belum bisa membaca dengan baik, di kelas VI saya juga mempunyai kenangan, saya dan teman sebangku dijewer guru karena tidak bisa menjawab soal Matematika yang diberikan oleh guru. Jadi di sekolah dasar saya selama 7 tahun.
Setelah lulus sekolah dasar saya hidup jauh dari orang tua, nyantri di PPTQ ASNAWIYYAH Pilangwetan, sejak MTS sampai MA saya sekolah sambil mondok. Di MTS saya mempunyai kenangan yang tak terlupakan juga, di kelas VII saya pernah diminta guru untuk mengerjakan soal Matematika di depan tetapi karena saya tidak bisa mengerjakan maka pantat saya dipukul dengan sapu oleh guru, selain itu pada kelas IX saya juga mempunyai kenangan, pada pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas saya lupa Nadhoman ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits yang sudah dicatat, karena kesalahan itu kami satu kelas dihukum berdiri didepan kelas.
Sedangkan di Madrasah Aliyah saya mengambil jurusan IPS, saya mempunyai kenangan yang tidak bisa terlupakan, saya mendapat peringkat pertama di kelas XI, disaat itu merupakan pertama kali Raport saya diambilkan orang tua, biasanya diambilkan oleh mbak pondok, saya benar-benar merasa senang, setelah mendapat peringkat, saya dibelikan Sepatu karena kebetulan sepatu saya rusak dan dibelikan HP, itu adalah pertama kalinya saya memegang HP karena sebelum-sebelumnya orang tua tidak memperbolehkan saya memegang HP. Disaat itu juga saya menyadari bahwa kemampuan saya ada pada pelajaran Ekonomi, setelah itu saya bertekat untuk kuliyah mengambil jurusan Ekonomi.
Saya mempunyai dua hobi, membaca dan menulis, di Pesantren saya mengembangkan hobi dengan sering menulis, karena saya sering menulis akhirnya saya dilantik sebagai Crew Mading El-Fatah di PPTQ ASNAWIYYAH. Setiap bulan Crew mading harus mengeluarkan terobosan-terobosan karya yang baru, tentunya yang tidak membosankan bagi pembaca, selain menjadi crew mading saya juga menjadi petugas perpustakaan Bait Al-HIKMAH yang dibuka pada pagi hari setelah ngaji dan malam pada waktu belajar bersama-sama, Teater Semut yang diadakan  sebelum liburan sekolah dan liburan pondok, selain itu saya juga mengikuti kepengurusan LKP3A, LKP3A dilakukan setiap setahun sekali setiap pendaftaran santri baru, LKP3A sebenarnya tidak beda jauh dengan MOS atau OPAK.
Ditahun 2012 saya lulus Madrasah Aliyah dan boyong dari Pesantren, saya mendaftar di IAIN WALISONGO SEMARANG yang sekarang menjadi UIN WALISONGO SEMARANG, saya mendaftar dijurusan PGMI, PGMI merupakan satu-satunya jurusan yang saya pilih karena orang tua menginginkan saya menjadi guru SD atau MI. Alhamdulillah saya diterima, walau itu tidak seperti yang saya inginkan, tetapi saya berusaha menjalani semuanya dengan sungguh-sugguh. Difikiran saya terbesit, orang tua tidak mungkin menjerumuskan anaknya sendiri kejalan yang salah. Dan sampai sekarang saya semakin bersemangat, saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh dan tidak akan mengecewakan kedua orang tua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar